Sabtu, 09 Januari 2010

Fallen' in Silent

Abu-abu telah menjadi satu dalam hati yg makin bisu. Hatinya tak berwarna tak sesuai dengan warna yg terlihat diluar sana. Dia membisu dengan derai tangis yg tak satupun dapat mendengarnya. Kali ini dia akan tetap berdiri dalam diam,akan tetap berjalan dalam diam. Dan dia akan nikmati kemenangan nya nanti diam-diam. Biarkan orang lain yg merayakannya. Karena mungkin saja dia sudah tidak lagi bisa merayakan apapun. Karena telah meninggalkan dunia dengan kebisuan yg mendalam.

Bluemoon

Ternyata bukan bumi, bukan jg tanah, hanya seorang pemburu yg menancapkan belati bersarung beludru biru.
Kepada sang api, menghanguskan segenap cinta dan hati. Membuatnya sakit hati & mati.
Maka di pasanglah pagar papan, agar tidak ada lg yg menghajar menerkam. Bentuk pertahanan untuk sebuah harga kehormatan.
Dengan itu saya umumkan, sebagai utusan tunggal kerajaan, bahwa sang pemburu haruslah mati di altar suci demi nyawa sang api.
Sebagai bentuk penghormatan,dengan tanpa paksaan saya memilih untuk terhukum pasung agar tidak bisa bangun lagi.

Minggu, 13 Desember 2009

sepenggal nada untuk ksatria

akulah bumi,dan kaulah ksatria api,akulah yg akan jadikan kobaranmu menjadi hangat dan melindungi,bukan lagi untuk menyakiti..

Kamis, 10 Desember 2009

maafkan aku ksatria,aku sangat ingin mati hari ini.
walau aku tau hal ini membuatmu menjadi rendah diri.
bukan karena dirimu tak berguna.
bukan pula karna aku tak menganggapmu berharga.
sungguh aku tak tahu kenapa.
aku sangat ingin mati hari ini..


*"R",maaf ya..

Rabu, 09 Desember 2009

betina itu

kaulah kunci surga duniaku
indahnya pancaran kasih mu
lembutnya jemari lentik itu bila membelai rambutku
aku rindu
rindu hangat dan harum tubuhmu

jauh dilubuk hati ini aku masih mencari
apa sebenarnya maksud dari cerita ini
mengapa kau dan aku tak bisa kembali?

bila malam tiba
ranjang kosong ini sungguh menyiksa
hamparan lembut suterapun tak dapat menggantikan lembutnya kasih ketika kita bersama

bahagiakah kau disana?

Selasa, 08 Desember 2009

mati berdiri

Kau hidupkan aku, tapi kau juga yang membunuhku
Kau tikam aku tepat dijantung dan hatiku
Aku mati
Mati berdiri

Sorak sorai dibelakang itu bukan mendukungku
Tapi menghujamku
Ikut membunuhku
Aku mati
Mati berdiri

Aku tutup pintu itu
Kupagari lebih tinggi
Bukan lagi pagar yang terbuat dari besi
Takkan kubiarkan kau dan kalian melihatku lagi
Takkan kubiarkan kalian menginjak rumputku lagi
Putus lah kaki mu itu bila bisa menginjak ujung halamanku

Aku tidak lari
Kau dan kalian masih bisa melihat ragaku
Tapi ketahuilah,itu aku yang telah mati
Mati berdiri

Kau telah membunuhku
Kalian telah membunuhku
Lagi..

*untuk pembunuh saya, pria balita & teman2nya disebrang sana..(aku pernah sungguh2 mencintaimu)

Senin, 07 Desember 2009

Pengumuman Kerajaan

Dia datang!
Sambutlah sang ksatria berpanah merah, dengan pelana terbuat dari timah.
Aku kira hal itu cuma ada dalam mimpi, bukan menjadi senyata ini.
Terompet istana bergema, bagai kumandang azan yang terdengar seantero nusantara.
Musuh sudah tidak ada memang, mungkin juga orang bilang dia pahlawan kesiangan.
Tapi lebih baik dari banci, yang kencing berdiri dan meninggalkan amis ini.
Aku bagai putri yang dilindungi, meski sebenarnya hanyalah seonggok mahluk rendah diri.
Kibarkan benderamu wahai ksatria!
Tunjukan wajahmu siapa!
Bukan tugasmu untuk perangi musuh, tapi untuk hilangkan jejak.
Apakah kamu muaraku?
Siapa tahu?
Ini negeri bebas
Tak seindah negeri peri memang, atau negeri impian.
Tapi itu lebih baik karena hadapi kenyataan..
Serang sekarang!


*untuk "R"